Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai agama melalu pandangan Islam untuk melengkapi penilaian mata kuliah Filsafat dan untuk berbagi informasi yang telah saya peroleh dan saya sarikan di dalam artikel ini. Para
pakar memiliki beragama pengertian tentang agama. Secara etimologi, kata
“agama” bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan diambil dari istilah bahasa
Sansekerta yang menunjuk pada sistem kepercayaan dalam Hinduisme dan Budhisme
di India. Agama terdiri dari kata “a” yang berarti “tidak”, dan “gama” berarti
kacau. Dengan demikian, agama adalah sejenis peraturan yang menghindarkan
manusia dari kekacauan, serta mengantarkan menusia menuju keteraturan dan
ketertiban.
gambar 1. Emile Durkhien |
Guna
mempelajari bagian ini kita akan melihat pengertian agama menurut para sosiolog
: menurut Emile Durkhien “agama merupakan
kekuatan yang amat mempengaruhi sikap hidup manusia secara individual
maupun sosial”. Sementara menurut Franz Dahler mengatakan”
agama adalah hubungan manusia dengan kekuasaan yang suci, dimana kekuasaan yang
suci tersebut lebih tinggi dari adanya manusia”. Hal yang sama dengan ini
Banawiratman mengatakan “bahwa agama bukan hanya ajaran teoritis,
merumuskan iman dan mengarahkan prilaku orang beriman, melainkan juga didalamnya
terdapat norma dan aturan, perintah, dan larangan yang berkenaan dengan etika
dan moral masyarakat.
Dari beberapa pengertian di atas dapat kita menarik benang merah, bahwa nilai-nilai agama sudah ada dalam diri manusia dan nilai-nilai tersebut sangat mempengaruhi nilai hidup manusia sehingga ia memiliki kesadaran bahwa di luar dirinya ada sesuatu yang lebih tinggi, lebih suci dari dirinya.
Agama yang hidup dalam masyarakat sakral dan agama
yang hidup dalam masyarakat sekuler.Sumbangan atau fungsi agama dalam
masyarakat adalah sumbangan untuk mempertahankan nilai-nilai dalam masyarakat.
Sebagai usaha-usaha aktif yang berjalan terus menerus, maka dengan adanya agama
maka stabilitas suatu masyarakat akan tetap terjaga. Sehingga agama atau
kepercayaan mengambil peranan yang penting dan menempati fungsi-fungsi yang ada
dalam suatu masyarakat
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu
sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah :
- Karena agama merupakan sumber moral
- Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
- Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
- Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.
Seperti yang telah penulis sebutkan di atas, bahwa agama merupakan suatu kebutuhan dasar setiap manusia. Maka pada kesempatan kali ini penulis akan membagikan sedikit pengalamannya mengenai statement tersebut. Penulis pernah mengalami masa dimana hidup terasa kosong dan hampa, bersenang-senang dalam menjatuhkan orang lain dan egois tanpa memedulikan perasaan sekitar. Seolah hidup hilang arah, memiliki agama tetapi sama sekali tidak mampu memahami apa yang terjadi dan bergejolak di dalam diri sendiri. Tetapi penulis selalu mencari tahu apa makna kebenaran akan Tuhan semesta alam. Dalam pencarian penulis inilah ditemukan bahwa memang dengan mempelajari sari-sari keagamaan amat penting bagi umat manusia. Menjadi sosok yang baru yang memahami agama adalah hal terindah yang pernah penulis alami. Penulis membutuhkan agama untuk menjadi pedoman dalam menuntun ke arah mana hidupnya harus berjalan.
Sebuah masyarakat yang mempunyai konsep-konsep kepercayaan, akan membentuk sebuah sistem baru, dimana ada norma-norma dan aturan-aturan agama yang melekat dan menjadi ciri khas dalam masyarakat tersebut. Begitu pentingnya peranan agama dalam masyarakat sehingga ada yang disebut dengan masyarakat agamis dan ada juga yang dikatakan sebagai masyarakat sekuler. Masyarakat sekuler memisahkan urusan-urusan dunia dengan nilai-nilai keagamaan, sedangkan masyarakat agamis adalah masyarakat yang meletakkan nilai-nilai yang disepakati oleh masyarakat tersebut berdasarkan tuntunan dan aturan agama yang dianut dalam masyarakat itu.
kemudian mengenai Islam secara singkat,
Secara etimologis (asal-usul kata, lughawi) kata
“Islam” berasal dari bahasa Arab: salima yang artinya selamat. Dari kata
itu terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan
patuh.
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya.
Hal senada dikemukakan Hammudah Abdalati. Menurutnya, kata “Islam” berasal dari akar kata Arab, SLM (Sin, Lam, Mim) yang berarti kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan. Dalam pengertian religius, menurut Abdalati, Islam berarti "penyerahan diri kepada kehendak Tuhan dan ketundukkan atas hukum-Nya" (Submission to the Will of God and obedience to His Law).
Ada juga pendapat, akar kata yang membentuk kata “Islam” setidaknya ada empat
yang berkaitan satu sama lain.
1.
Aslama. Artinya menyerahkan diri. Orang
yang masuk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah SWT. Ia siap mematuhi
ajaran-Nya.
2.
Salima. Artinya selamat. Orang yang
memeluk Islam, hidupnya akan selamat.
3.
Sallama. Artinya menyelamatkan orang lain.
Seorang pemeluk Islam tidak hanya menyelematkan diri sendiri, tetapi juga harus
menyelamatkan orang lain (tugas dakwah atau ‘amar ma’ruf nahyi munkar).
4.
Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan
yang damai sentosa akan tercipta jika pemeluk Islam melaksanakan asalama
dan sallama.
gambar 3. Rakyat Inggris berbondong-bondong masuk Islam |
Islam
bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang
terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi. Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571
masehi). Ia dilahirkan ditengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam
kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala. Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia
masih berada di dalam kandungan.
Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib. Muhammad kemudian menikah dengan seorang janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana. Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya.
Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib. Muhammad kemudian menikah dengan seorang janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana. Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya.
Setelah tiga tahun menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, akhirnya
ajaran Islam kemudian juga disampaikan secara terbuka kepada seluruh penduduk
Mekkah, yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menentangnya.
Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar permulaan perhitungan kalender Islam. Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah umat Islam. Dalam setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kafir, umat Islam selalu mendapatkan kemenangan. Dalam fase awal ini, tak terhindarkan terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan diplomasi nabi Muhammad SAW pada saat perjanjian Hudaibiyah, menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah. Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam. Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"),
Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar permulaan perhitungan kalender Islam. Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah umat Islam. Dalam setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kafir, umat Islam selalu mendapatkan kemenangan. Dalam fase awal ini, tak terhindarkan terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan diplomasi nabi Muhammad SAW pada saat perjanjian Hudaibiyah, menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah. Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam. Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"),
yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadar Rasulullah" — yang berarti
"Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah".
Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya). Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan al-Qur'an kepada Muhammad sebagai Khataman Nabiyyin (Penutup Para Nabi) dan menganggap bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber fundamental Islam. Rumah ibadah umat Muslim disebut masjid atau mesjid. Ibadah yang biasa dilakukan di Masjid antara lain salat berjama'ah, ceramah agama, perayaan hari besar, diskusi agama, belajar mengaji (membaca Al-Qur'an) dan lain sebagainya.
Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya). Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan al-Qur'an kepada Muhammad sebagai Khataman Nabiyyin (Penutup Para Nabi) dan menganggap bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber fundamental Islam. Rumah ibadah umat Muslim disebut masjid atau mesjid. Ibadah yang biasa dilakukan di Masjid antara lain salat berjama'ah, ceramah agama, perayaan hari besar, diskusi agama, belajar mengaji (membaca Al-Qur'an) dan lain sebagainya.
gambar 4. Kitab Suci Al-Qur'an |
Al-Qur'an
memberikan dorongan yang besar untuk mempelajari sejarah dengan secara adil,
objektif dan tidak memihak. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari
Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu membuat sistematika penulisan sejarah
yang lebih mendekati landasan penanggalan astronomis.
Al-Qur'an tidak turun sekaligus. Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.
Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.
Al-Qur'an tidak turun sekaligus. Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.
Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.
penulis akan memberikan contoh atas firmanNya dalam Al-Qur'an,
gambar 6. Bunga mawar merah |
فَإِذَ ٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتۡ وَرۡدَةً۬ كَٱلدِّهَانِ
"Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti [kilapan] minyak." Ar Rahman (55): 37
disarikan dari sumber :
1. diunduh dari halaman Inilah Islam diakses pada 19 Maret 2014 pada pukul 14.25 WIB http://inilahrisalahislam.blogspot.com/2013/01/pengertian-islam.html
2. diunduh dari Blog milik Joel Nababan diakses pada 19 Maret 2014 pada pukul 14.00 WIB http://jonaagatos.weebly.com/bab-v-fungsi-dan-peran-agama-dalam-masyarakat.html
3. diunduh dari Blog milik Faedah pharm diakses pada 19 Maret 2014 pada pukul 14.40 WIB http://faedah-fms03.blogspot.com/2013/06/peran-fungsi-dan-tujuan-agama-dalam.html
4. diunduh dari halaman asal-usul sejarah diakses pada 19 Maret 2014 pada pukul 14.00 WIB http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2010/10/asal-usul-sejarah-agama-islam-secara.html
5. diunduh dari halaman asal-usul sejarah diakses pada 19 Maret 2014 pada pukul 14.50 WIB http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2010/10/asal-usul-dan-sejarah-al-quran-kitab.html
6. diunduh dari Blog milik Rudy Dwi Wahyu Syah diakses pada 19 Maret 2014 pada pukul 15.00 WIB http://rudydwi.wordpress.com/category/renungan/
Meskipun saya bukan penganut agama Islam, saya menjadi sedikit mengerti tentang agama Islam setelah membaca ini, terima kasih han. Penjelasannya rinci sekali dan jelas, saya beri nilai 90 :)
BalasHapusiya, kita saling berbagi dan belajar satu sama lainnya :) terimakasih atas komentar dan penilaiannya ..
HapusArtikelnya menarik dan jelas saya beri nilai 85.
BalasHapusterimakasih dewi :)
Hapussudah lengkap dan bagus.saya beri nilai 90
BalasHapusartikelnya bagus dan menarik, saya beri nilai 90
BalasHapusartikelnya bagus bisa dipahami.saya beri nilai 95
BalasHapusWah, saya jadi sedikit tahu ttg materi di filsafat agama. Artikelnya bagus, 90!
BalasHapus