Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan dan Logos yang berarti ilmu pengetahuan. Sosiologi adalah Studi ilmiah perilaku sosial dalam kelompok manusia, sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat berfokus pada bagaimana hubungan mempengaruhi sikap serta perilaku masyarakat dan bagaimana masyarakat berkembang dan berubah.
Manusia menjadi social melalui 4 cara (Charon, 1980):
1.
Manusia adalah makhluk tersosialisasi manusia saling berhubungan dengan manusia
lainnya.
2. Manusia adalah aktor sosial, manusia berlakon bagi sesamanya dan bisa mempengaruhi komunitasnya.
3. Manusia membentuk pola dan struktur sosial.
2. Manusia adalah aktor sosial, manusia berlakon bagi sesamanya dan bisa mempengaruhi komunitasnya.
3. Manusia membentuk pola dan struktur sosial.
4.
Manusia bergantung satu sama lain untuk dapat bertahan.
gambar 1. Tokoh Sosiologi |
Perspektif
Besar Dalam Sosiologi
1. Perspektif
Evolusi
Evolusi itu sendiri diartikan sebagai perubahan
sehingga jika dikaitkan dengan sosiologi yaitu menitik beratkan pada pola
perubahan masyrakat dalam kehidupannya.Perpektif evolusi merupakan pandangan
teoritis yang paling awal dalam sosiologi. Pandangan seperti ini didasarkan
pada karya Auguste Comte, Herbert Spencer, dan Ibnu Khaldun. Para tokoh ini
melihat pada pola perubahan dalam masyarakat. Mereka mengkaji masyarakat dengan
menitikberatkan pada evolusinya.
2. Perspektif
Interaksionis atau simbolik
Pandangan ini mengkaji masyarakat dari interaksi
simbolik yang terjadi di antara individu dan kelompok masyarakat. Tokoh yang
menganut pandangan interaksionis misalnya G.H Mead dan C. H Cooley. Mereka
berpendapat bahwa interaksi manusia berlangsung melalui serangkaian simbol yang
mencakup gerakan, tulisan, ucapan, gerakan tubuh, dan lain sebagainya.
Pandangan ini lebih mengarah pada studi individual atau kelompok kecil dalam
suatu masyarakat, bukan pada kelompok-kelompok besar atau institusi sosial.
3. Perspektif structural
Fungsional
Dalam perspektif ini, masyarakat dianggap sebagai
sebuah jaringan teroganisir yang masing-masing mempunyai fungsi. Institusi
sosial dalam masyarkaat mempunyai fungsi dan peran masing-masing yang saling
mendukung. Masyarakat dianggap sebagai sebuah sistem stabil yang cenderung mengarah
pada keseimbangan dan mejaga keharmonisan sistem. Pandangan ini banyak dianut
intelektual Orde Baru dalam mendukung kekuasaan pemerintah.
4. Perspektif Konflik
Pendekatan ini terutama didasarkan pada pemikiran Karl
Marx. Teori konflik melihat masyarakat berada dalam konflik yang terus-menerus
di atara kelompok atau kelas. Dalam pandangan teori konflik masyarakat
diakuasai oleh sebagian kelompok atau orang yang mempunyai kekuasaan dominan.
Selain Marx dan Hegel tokoh lain dalam pendekatan konflik adalah Lews Coser.
Referensi :
1.) disarikan dari website binus, http:://binusmaya.binus.ac.id pada 11 Juni 2014 pukul 19:07 WIB
2.) diunduh dari blog Soraya Purnamasari, http://ochaa-bachsin.blogspot.com/ pada 11 Juni 2014 pukul 19:20 WIB
3.) gambar diunduh dari blog Komang Prema, http://ochaa-bachsin.blogspot.com/ pada 11 Juni 2014 pukul 19:23 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar