Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Rabu, 11 Juni 2014

Perspektif-perspektif Sosiologis


Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan dan Logos yang berarti ilmu pengetahuan. Sosiologi adalah Studi ilmiah perilaku sosial dalam kelompok manusia, sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat berfokus pada bagaimana hubungan mempengaruhi sikap serta perilaku masyarakat dan bagaimana masyarakat berkembang dan berubah.

Manusia menjadi social melalui 4 cara (Charon, 1980):

1. Manusia adalah makhluk tersosialisasi manusia saling berhubungan dengan manusia lainnya.
2. Manusia adalah aktor sosial, manusia berlakon bagi sesamanya dan bisa mempengaruhi komunitasnya.
3. Manusia membentuk pola dan struktur sosial.
4. Manusia bergantung satu sama lain untuk dapat bertahan.


gambar 1. Tokoh Sosiologi


Perspektif Besar Dalam Sosiologi

1. Perspektif Evolusi
Evolusi itu sendiri diartikan sebagai perubahan sehingga jika dikaitkan dengan sosiologi yaitu menitik beratkan pada pola perubahan masyrakat dalam kehidupannya.Perpektif evolusi merupakan pandangan teoritis yang paling awal dalam sosiologi. Pandangan seperti ini didasarkan pada karya Auguste Comte, Herbert Spencer, dan Ibnu Khaldun. Para tokoh ini melihat pada pola perubahan dalam masyarakat. Mereka mengkaji masyarakat dengan menitikberatkan pada evolusinya.

2. Perspektif Interaksionis atau simbolik
Pandangan ini mengkaji masyarakat dari interaksi simbolik yang terjadi di antara individu dan kelompok masyarakat. Tokoh yang menganut pandangan interaksionis misalnya G.H Mead dan C. H Cooley. Mereka berpendapat bahwa interaksi manusia berlangsung melalui serangkaian simbol yang mencakup gerakan, tulisan, ucapan, gerakan tubuh, dan lain sebagainya. Pandangan ini lebih mengarah pada studi individual atau kelompok kecil dalam suatu masyarakat, bukan pada kelompok-kelompok besar atau institusi sosial.

3. Perspektif structural Fungsional
Dalam perspektif ini, masyarakat dianggap sebagai sebuah jaringan teroganisir yang masing-masing mempunyai fungsi. Institusi sosial dalam masyarkaat mempunyai fungsi dan peran masing-masing yang saling mendukung. Masyarakat dianggap sebagai sebuah sistem stabil yang cenderung mengarah pada keseimbangan dan mejaga keharmonisan sistem. Pandangan ini banyak dianut intelektual Orde Baru dalam mendukung kekuasaan pemerintah.

4. Perspektif Konflik
Pendekatan ini terutama didasarkan pada pemikiran Karl Marx. Teori konflik melihat masyarakat berada dalam konflik yang terus-menerus di atara kelompok atau kelas. Dalam pandangan teori konflik masyarakat diakuasai oleh sebagian kelompok atau orang yang mempunyai kekuasaan dominan. Selain Marx dan Hegel tokoh lain dalam pendekatan konflik adalah Lews Coser.

Referensi :

1.) disarikan dari website binus, http:://binusmaya.binus.ac.id pada 11 Juni 2014 pukul 19:07 WIB
2.) diunduh dari blog Soraya Purnamasari, http://ochaa-bachsin.blogspot.com/ pada 11 Juni 2014 pukul 19:20 WIB
3.) gambar diunduh dari blog Komang Prema, http://ochaa-bachsin.blogspot.com/ pada 11 Juni 2014 pukul 19:23 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar